Membandingkan anak = sifat alami manusia
Sudah sifat dasar manusia untuk selalu membandingkan apa yang melekat pada dirinya atau apa yang mereka miliki. Kebiasaan ini pun muncul saat kita berada di posisi sebagai orangtua, ditandai dengan munculnya pertanyaan-pertanyaan semacam:
“Kok anakku nggak seperti …”, “Si A kan lahir bareng dengan adik ya, tapi kok badannya nggak seperti…”, “Ih, kebiasaan makannya kok gitu si, memang ibunya nggak ngajarin, ya.”
Membandingkan anak bisa berakibat banyak hal, tergantung pada posisi mana si anak dibandingkan. Bila anak dibandingkan dengan mereka yang lebih lemah, maka anak bisa saja menjadi lebih percaya diri, dan lebih terpacu untuk mempertahankan sisi positifnya tersebut. Di satu sisi perbandingan semacam ini bisa juga membuat anak menjadi berlebihan dalam menilai kemampuan dirinya.
Sebaliknya ketika anak ditempatkan pada posisi si lemah, maka rasa minder, stress, menjadi lebih penakut, hingga perasaan tidak disayang orangtua pun bisa timbul.
Baca juga: Stres pada Anak; Masa Lalu bisa Berakibat Buruk pada Perkembangan Anak
Hobi membandingkan ini juga bisa menimbulkan perang dingin antar orangtua lho. Istilah mom war timbul akibat adanya kebiasaan membandingkan anak.
Jadi, apa yang sebaiknya kita lakukan?
1. Tahan diri untuk membandingkan anak
Meskipun membandingkan adalah sifat alami manusia, namun jangan sampai hal itu menjadi kebiasaan yang membuat kita sering nyinyir dengan perkembangan anak kita, tetangga, atau kerabat.
Selalu tanamkan di pikiran kita bahwa setiap anak, sesungguhnya terlahir unik dan memiliki tahap perkembangannya masing-masing.
Daripada membandingkan anak, lebih baik beri mereka pujian seperti, cobalah katakan, “Wah adik sudah bisa memakai baju sendiri, ya. Bunda yakin adik nanti pasti akan mampu mengerjakan yang lain.”
2. Gunakan standar perkembangan anak yang disarankan oleh ahli
Agar standar kita rasional, gunakan saja standar yang sudah diberikan para ahli. Contoh standar perkembangan bayi usia 3 bulan adalah bayi sudah mampu mengangkat kepala saat tengkurap.
Bila merasa khawatir si kecil tidak sesuai dengan standar, kawan-kawan sebaya atau malah saudaranya terdahulu, lebih baik konsultasikan pada dokter.
3. Simpan komentar Anda sendiri
Saat melihat anak kerabat, tetangga, atau siapa saja yang pertumbuhannya tak sesuai milestone, atau malah lebih mandiri dan tertib, mulut kita seringkali tidak tahan untuk tak berkomentar. “Anakmu belum bisa makan sendiri, ya”, “Seneng, ya, si Fulanah sudah nggak ngompol lagi.”
Disadari atau tidak, komentar semacam ini akan berujung pada perbandingan; “Kalo anakku…”, “Padahal aku …”, dan seterusnya. Jadi, akan lebih baik bila kita simpan saja komentar kita.
4. Segera netralkan saat tanpa sadar membandingkan
Kadang saat kelelahan memotivasi anak, tanpa sadar kata perbandingan keluar dari mulut kita, “Dulu kakak mudah menguasai perhitungan dasar ini,” atau “Ibu dulu sudah pandai membaca koran sejak usia 4 tahun”.
Bila ini yang terjadi, segeralah netralkan dengan mengingatkan si kecil akan kelebihan-kelebihan lainnya; misal dengan mengatakan “Kata Bu guru, di sekolah adik sudah pandai menghitung sendiri. Ayo, kita coba lagi”.
Carilah dukungan sosial
Dukungan sosial adalah komponen penting agar Anda bisa berhenti dari kecanduan judi. Anda dapat mendiskusikan masalah kecanduan Anda dengan teman atau anggota keluarga tepercaya. Mereka dapat membantu Anda menghindari pemicu perjudian dan menjadi teman Anda mendiskusikan stres atau kecemasan yang dapat menyebabkan kecanduan.
Anda juga dapat mencari orang yang sama-sama sedang berjuang melawan kecanduan judi. Dengan orang yang memiliki pengalaman serupa, Anda dapat berbagi cerita dalam suasana yang tidak menghakimi.
Saksikan video di bawah ini:
Diajak berdiskusi dengan ahli kejiwaan
Dalam ilmu psikologi, umumnya terapi penyembuhan kecanduan menggunakan pendekatan cognitive behavioral therapy (CBT).
CBT merupakan psikoterapi yang menggabungkan dua pendekatan, yaitu terapi kognitif dan terapi perilaku. Pertama, penjudi dibenarkan terlebih dahulu kognitifnya dengan diajak berdiskusi.
“Jadi pikiran tidak logis, seperti ‘kalau aku coba sekali lagi pasti bakal menang’ harus diperbaiki. Padahal logikanya, yang punya mesin judi online tidak mungkin memberikan kemenangan pada pemain, sedangkan dia juga memerlukan uang,” ujar Diana.
Cara Menghentikan Kecanduan Judi Slot
Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Diana Savitri Hidayati mengatakan bermain judi online cenderung membuat ketagihan.
Menurut dia, jika seseorang sudah ketagihan terhadap sesuatu, maka akan merasa tidak nyaman saat tidak melakukan hal tersebut, bahkan sehari saja.
“Awalnya coba-coba karena penasaran, tetapi malah kebablasan karena kontrol dirinya tidak jalan. Orang yang kecanduan sudah pasti mempunyai emosi yang tidak matang. Oleh karenanya, timbul pikiran yang tidak logis atau irrational beliefs, yang membuat seseorang melakukan tindakan tersebut,” ucap Diana, seperti dikutip dari laman resmi UMM, Jumat, 10 Mei 2024.
Contoh pikiran tidak logis dalam kasus judi slot, misalnya orang tersebut berpikir akan menang bila bermain sekali lagi. Pikiran itu akan terus muncul dan tanpa sadar membuat sang pemain kecanduan. Uang untuk berjudi akan diusahakan dengan berbagai macam cara.
Konsultasi dengan Profesional
Jika kecanduan judi online terus menjadi masalah, maka coba pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Terapis atau konselor dapat memberikan dukungan dan strategi yang dibutuhkan untuk mengatasi kecanduan.
Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini, ada banyak bentuk berjudi, mulai dari kasino hingga judi slot online.
Jika mempunyai masalah kecanduan judi, Anda terus-menerus mengejar taruhan yang mengakibatkan kerugian, menghabiskan tabungan, dan mencari pinjaman alias utang. Parahnya lagi, seseorang yang sudah kecanduan judi bisa melakukan pencurian atau penipuan demi bisa terus berjudi.
Bagi yang telah terjebak dalam kecanduan judi online, Anda perlu mencari jalan keluar. Berikut adalah cara menghilangkan kecanduan judi online melansir Gate Away Foundation:
Mengakui bahwa Anda sedang berjuang melawan kecanduan judi adalah langkah pertama yang harus Anda lakukan. Jika Anda mengenali tanda dan gejalanya, Anda dapat berupaya mengubah perilaku dan memperbaiki hidup.
Orang yang, selama 12 bulan memenuhi empat dari sembilan kriteria yang dibuat oleh American Psychiatric Association, dianggap memiliki gangguan perjudian atau kecanduan judi:
Ada juga beberapa masalah sosial yang terkait dengan perjudian, termasuk berbohong tentang aktivitas Anda atau meminjam atau mencuri uang untuk berjudi.
Untuk mengatasi kecanduan judi, Anda perlu mencari pemicunya. Dengan kata lain, Anda harus memahami alasan di balik perjudian Anda dan pemicu stres dari luar yang mungkin berkontribusi terhadap kecanduan judi.
Pemicunya bisa berupa situasi, pikiran, perasaan, atau perilaku apa pun yang membuat Anda ingin berjudi.
Misalnya, berada di dekat teman-teman dengan kebiasaan yang sama memicu banyak penjudi bermasalah. Selain itu, Anda mungkin lebih cenderung berjudi saat berada di bawah pengaruh alkohol.
Mereka yang kecanduan judi mempunyai risiko lebih tinggi menggunakan narkoba, yang mungkin timbul dari pemicu stres yang sama.
Untuk mengidentifikasi pemicunya, Anda bisa mulai dengan mendokumentasikannya dalam jurnal. Anda dapat mencatat jenis perjudian, waktu yang dihabiskan, dan jumlah uang yang hilang. Selanjutnya, tuliskan pemikiran, perasaan dan situasi yang terjadi sebelum dan selama sesi perjudian untuk memahami apa yang menyebabkan keinginan tersebut.
Batasi Akses ke Situs Judi Online
Cara menghentikan kecanduan judi online selanjutnya adalah mengurangi akses ke situs judi online. Anda bisa menggunakan alat pengaturan waktu atau meminta bantuan dari orang terdekat untuk membantu mengawasi aktivitas online Anda. Hindari juga orang, tempat, dan aktivitas yang berkaitan dengan perjudian.
Diakui atau tidak tanpa sadar kita sering membandingkan anak kita, baik dengan kakak atau adiknya, juga dengan kerabat dan teman-temannya.
Ada beberapa alasan orangtua membandingkan anak, bisa karena ingin menyemangati, atau benar-benar sedang bingung dengan pertumbuhan si Kecil yang tak sesuai dengan harapan.
Sadar akan Masalah
Cara menghentikan kecanduan Judi online yang pertama adalah menyadari bahwa Anda memiliki masalah dengan kecanduan judi online. Cobalah untuk sadar dan menerima pada diri sendiri bahwa Anda telah kecanduan judi online. Jika mulai merasakan tanda dan gejalanya, maka Anda bisa mengubah perilaku untuk menjadi lebih baik.
Untuk menghentikan kecanduan judi online, Anda juga perlu mencari pemicunya. Dengan kata lain, Anda harus memahami alasan kenapa Anda bermain judi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa pemicunya bisa berupa situasi, pikiran, perasaan, atau perilaku apa pun yang membuat Anda ingin berjudi. Misalnya, berada di dekat teman-teman dengan kebiasaan yang sama memicu banyak penjudi bermasalah.
Video:Resmi Dibuka, Jakarta X Beauty 2024 Hidupkan Industri Kecantikan
Cari Dukungan Sosial
Mengatasi kecanduan tidak harus dilakukan sendirian. Anda bisa mencari dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok pendukung. Membagikan pengalaman Anda dengan orang-orang terdekat dapat membantu mengurangi beban psikologis.